Kamis, 10 September 2009

Sajak Latief Setia Nugraha

Sajak Latief Setia Nugraha

Hari Mendung

Langit pecah dalam bingkai
Di lantai tandus
Mentari menyepi mundur dari hari
Kilauan para mata berkedip-kedip merayu
Payungi dengan gelap mendung

Yogyakarta, 2 Mei 2009










Sajak Latief Setia Nugraha

Ada Yang Tiada

Rumpun kamboja bertabur di malam
Sebagaimana bintang yang tak bersinar
Sekali sapuan semua usai
Gusar mengerlingkan mata
Kutagih sisa rasa yang berakhir
Akhirnya menikmati kesepian

Yogyakarta, 13 Mei 2009









Sajak Latief Setia Nugraha

Pulang

Kuburan riuh dengan tangisan bocah

Yogyakarta, 13 Mei 2009














Sajak Latief Setia Nugraha

Pelangi

Di pagi hari embun memesona dengan cahaya
Ciptakan senyum pelangi
Rumput-rumput berbisik dengan matahari
Waktu dahan-dahan bersiap rontok
Untuk sembunyi dari singkapan cahaya
Apakah cahaya sudah mulai berkemas?
Aku malu, embun tak lagi di pelukan
Di malam tiada gemintang
Bersama langit yang senentiasa gelisah
Pelangi kembali

Yogyakarta, 13 Mei 2009





Sajak Latief Setia Nugraha

Berteduh Di Bawah Hujan

Berteduh di bawah hujan
Pandangi gelap malam yang terus menetes
bersama deras
Mengalir di hadapanku mengarus di selokan
Cahaya petir yang sesekali, berteriak-teriak
Bercumbu dengan air selokan

Yogyakarta, 21 Mei 2009









Sajak Latief Setia Nugraha

Karunia 2

Langit menimang bulan
Kau juga awan
Selimuti segala cahayanya
Jadikan makrifat keheningan

Embun menangis titihkan embun
Meleleh di kuncup-kuncup bunga
Tangis yang pecah sejadi-jadinya
Dimana-mana

Yogyakarta, 21 Mei 2009






Sajak Latief Setia Nugraha

Dalam Duka

Langit berbintang
Tapi turun hujan
Bulan Purnama
Namun terkubur mendung
Bilamana malam cerai dengan gelap
Akankah bulan dan bintang berduka?
Yogyakarta, 24 Mei 2008

2 komentar: